KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menjadi indikasi awal penyakit gagal ginjal pada anak. Tingginya tekanan darah pada usia kanak-kanak bukanlah sesuatu yang lumrah sehingga patut diwaspadai sebagai salah satu tanda awal adanya gangguan pada fungsi ginjal.
Menurut konsultan ginjal dan hipertensi dari FKUI/RSCM Prof.Dr.dr. Endang Susalit Sp.PD-KGH, organ ginjal tak ubahnya filter. Tugasnya adalah menyaring limbah dan membuangnya lewat air seni. Ketidakmampuan ginjal dalam menjalankan fungsinya dapat berimplikasi serius. Bila kerusakan sudah parah, dapat memicu penyakit lain yang salah satu penandanya adalah naiknya tekanan darah.
"Ginjal rusak tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai penyaring," ujar Endang.
Ia menyatakan, kerusakan ginjal dikatakan sudah mencapai batas ketika masuk dalam tahap End Stage Renal Disease (ESRD). Pada tahap ESRD, limbah mampu keluar dari organ ginjal. Limbah ini kemudian menghambat laju darah dalam saluran darah. Terhambatnya laju darah menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya adalah hipertensi.
Konsultan ginjal anak dari RSCM Prof.Dr.Talaran Tambunan Sp.A (K) menjelaskan, hipertensi pada anak berbeda dengan dewasa. Berbagai kondisi yang tidak biasa pada tubuh anak berpotensi meningkatkan tekanan darah.
Kondisi yang menyebabkan hipertensi pada anak juga seringkali tidak diketahui penyebabnya (idiopatik). Sedangkan pada dewasa, hipertensi dikarenakan pola makan, kerja, dan istirahat yang tidak teratur.
Pemeriksaan darah dan urine secara teratur wajib dilakukan pada anak yang mengalami hipertensi untuk memeriksa kemungkinan gagal ginjal. Tes urine di antaranya dimaksudkan untuk memeriksa kandungan kreatinin dan potasium.
Menurut Talaran, pemeriksaan kandungan protein dalam urin ini akan menentukan jenis diet, yang akan membantu kerja ginjal. Bila ditemukan kreatinin dalam jumlah tinggi, anak akan menjalani diet untuk mengatur asupan protein. Sementara bila ditemukan potasium, maka anak akan menjalani diet yang mengatur asupan sayuran hijau.
Cliff Yehezkiel Mambu (13), anak penderita gagal ginjal asal Gorontalo juga menunjukkan gejala hipertensi sebelum akhirnya bisa pulih setelah berhasil menjalani proses tranplantasi ginjal di RSCM.
"Tekanan darahnya bisa mencapai 210/135, padahal harusnya nggak setinggi itu," kata Serli Katili, ibu kandung Cliff.
Cliff sukses menjalani operasi cangkok ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, pada 13 Maret lalu. Ia didiagnosis gagal ginjal pada 2010 dan sudah berkembang hingga mencapai stadium lima.
Serli mengatakan, ketika ginjalnya sedang kambuh sang putra tampak lemas. Cliff juga mengeluh pusing, mual, dan ingin muntah. Bila ini terjadi, Serli cepat membawa sang putra berobat atau cuci darah.
(@r_7)
Berita Lainnya
Pengumuman
Galeri Fakultas
Galeri Universitas
tags
- akuntansi
- beasiswa
- browser
- buku
- dikti
- ekonomi
- filsafat
- gemilang prestasi
- hukum
- islam
- jurnal
- kerjasama
- kesehatan
- komputer
- lanskap
- loker
- lomba
- lppm
- lppro
- magister
- manajemen
- metafisika
- olahraga
- pelatihan
- pengumuman
- pertanian
- peternakan
- pustaka
- seminar
- sepakbola
- sosial
- teknik
- ukm
- unpab
- wisuda