Medan, 19 Desember 2014; Susi Hayati dan Muhammad Nasier Nielry dari Creative Green memberikan pelatihan kepada empat orang mahasiswa UNPAB Medan memnafaatkan limbah kawat tembaga dengan batu mulia menjadi perhiasan unik dan menarik. Limbah kawat tembaga dimanfaatkan untuk membuat perhiasan seperti anting, gelang, bros, dan lainnya. Menurut Efrizal Adil, SE., MA., selaku kepala LPPro (Lembaga Pengembangan Profesi) bersama Hanifah Mutia ZNA., S.Si., M.Si., selaku Wakil Direktur UKM Center UNPAB Medan menyatakan, bahwa rencana pelatihan ini jauh hari telah dipersiapkan seiring dengan maraknya batu mulia yang kini semakin marak dan digemari banyak orang, selama ini batu mulia tersebut dijadikan batu cicin saja, demikian yang dikatakn Efrizal.

Diharapkan empat orang mahasiswa yang mengikuti latihan dari Creative Green yang dipimpin oleh Muhammad Nasier Nielry ini kelak kedepannya akan menjadi pelatih bagi mahasiswa lainnya, mereka akan menjadi tenaga terampil dan trainer bagi mahasiswa yang berminat mengembangkan bisnis kawat tembaga dan batu mulia ini, kata Hanifah Mutia dalam sesi pelatihan dilaksanakan.

Susi Handayani mengatakan, dengan memanfaatkan dana kecil hanya dengan ketrampilan yang baik maka didapatkan hasil karya yang bisa dijual dipasar. Anting, gelang dan bros kawat tembaga dan batu mulia ini menjadi primadona dan laku keras dikalangan perempuan, harganya juga lumayan, bisa dikisaran Rp. 25.000,- sampai dengan Rp. 300.000,- per pcs, demikian yang dikatakan Susi.

LPPro dan UKM Center UNPAB dan didukung oleh Rektor III UNPAB kedepannya akan menggelar pelatihan kreatifitas ini untuk mahasiswa UNPAB, selepas itu forum kawat tembaga kreatif akan dibentuk menjadi ajang komunikasi dan informasi pelaku usaha kawat tembaga dan batu mulia di kalangan mahasiswa UNPAB Medan, demikian dikatakan Efrizal bersama Hanifah dalam tempat terpisah dalam acara pelatihan ini.

Azima Medina/LPPro UNPAB.2014