Pembelajaran Aktif Dorong Daya Serap Anak hingga 90 Persen

Pembelajaran Aktif Dorong Daya Serap Anak hingga 90 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu teori yang terkenal dalam teori pembelajaran adalah Teori Piramida Pembelajaran yang berbentuk segitiga. Teori itu dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu pembelajaran pasif dan pembelajaran pasif. Pada pembelajaran pasif, maksimum daya serap anak adalah sekitar 30 persen. 

"Pembelajaran ini dilakukan melalui metode media audio visual," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, kepada para peserta yang hadir dalam acara pengumuman Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Berprestasi di Jakarta, Sabtu (16/8/2014). 

Sementara itu, metode partisipatori digunakan pada pembelajaran aktif. Daya serap anak bisa mencapai 90 persen. Menurut Mendikbud, hal ini disebabkan karena anak-anak dibiasakan untuk menyampaikan pendapatnya kepada orang lain, temannya, bahkan guru yang menyampaikan pembelajarannya saat itu.

"Kurikulum 2013 itu pada hakikatnya adalah menggunakan ide partisipasi dari sang anak. Oleh karena itu, para pendidik diharapkan dapat manfaatkannya untuk mendorong peserta didiknya agar mereka semua memiliki kemampuan belajar secara partisipatori," kata Mendikbud.

Hal lain perlu ditekankan adalah Kurikulum 2013 tidak ada kaitannya dengan lama waktu sekolah, baik itu lima atau enam hari. Mendikbud mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak pernah mewajibkan peserta didik masuk enam hari atau lima hari. 

"Yang terpenting adalah Kurikulum 2013 bisa diterapkan secara baik dan lancar. Kami serahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah, kabupaten/kota, bahkan sekolah sendiri yang menentukan apakah sebaiknya masuk lima atau enam hari, disesuaikan dengan kondisi yang ada di daerah masing-masing," katanya.

Mendikbud mengaku yakin, Kurikulum 2013 ini akan mengubah kemampuan peserta didik, yang tadinya pasif menjadi mereka gemar belajar secara mandiri, gemar bertanya, dan akan terbangun karakternya. Bagi yang mengalami kesulitan mencari materi atau buku yang memuat Kurikulum 2013, pihaknya juga telah menyediakan banyak sumber. Materi berupa buku-buku pelajaran dapat diunduh di sistem laman Kemendikbud secara gratis. Selain itu, sudah tersedia kepingan CD berisi soft filebuku-buku pelajaran dengan Kurikulum 2013.

Mendikbud berharap agar baik pendidik, peserta didik, maupun orang tua dapat memanfaatkan materi-materi yang telah disiapkan dalam Kurikulum 2013. (ARIFAH/kemdiknas.go.id).

Berita Lainnya