webinar-prodi-agroteknologi-strategi-cerdas-petani-menghadapi-kelangkaan-pupuk-subsidi-1717063171_80.jpg

Webinar Prodi Agroteknologi Strategi Cerdas Petani Menghadapi Kelangkaan Pupuk Subsidi

Program Studi Agroteknologi UNPAB menggelar webinar dengan tema, “Menjadi Petani Cerdas di Tengah Kelangkaan Pupuk Subsidi”. Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini diadakan melalui platform Zoom Meeting dan juga secara langsung di Gelanggang Mahabento, 29 Mei 2024. Webinar ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan strategi bagi para petani dalam menghadapi tantangan kelangkaan pupuk subsidi yang semakin meresahkan.

Webinar ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidangnya. Pertama, Ahmad Syawaluddin, Founder Lumbung Bumi Nusantara, yang memaparkan pentingnya inovasi dan teknologi dalam pertanian modern. Beliau menekankan bahwa petani harus adaptif terhadap teknologi pertanian terkini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Dr. C. Maulida Lubis, SP., MP dari UPTD Pelatihan dan Mekanisasi Pertanian, juga hadir memberikan materi. Dalam pemaparannya, Dr. Maulida menjelaskan berbagai teknik mekanisasi yang bisa digunakan oleh petani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi. Ia juga menggarisbawahi pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi petani untuk memanfaatkan alat-alat mekanisasi secara optimal.

Narasumber terakhir, Dr. Najla Lubis, ST., M.Si, seorang dosen dari UNPAB, mengupas mengenai inovasi dalam penggunaan pupuk organik dan solusi alternatif lainnya. Dr. Najla menyoroti bahwa selain mengandalkan pupuk kimia, petani juga harus mulai beralih ke pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurutnya, penggunaan pupuk organik tidak hanya membantu mengatasi kelangkaan pupuk subsidi tetapi juga memperbaiki kualitas tanah dalam jangka panjang.

Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, baik yang hadir langsung di Gelanggang Mahabento maupun yang bergabung melalui Zoom Meeting. Diskusi interaktif yang diadakan setelah pemaparan materi juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berkonsultasi langsung dengan para narasumber.

Dengan adanya webinar ini, diharapkan para petani dan pelaku industri pertanian dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam menghadapi kelangkaan pupuk subsidi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Program Studi Agroteknologi untuk mendukung petani Indonesia menjadi lebih cerdas dan mandiri di era modern ini.

webinar-prodi-agroteknologi-strategi-cerdas-petani-menghadapi-kelangkaan-pupuk-subsidi-1717063171_80.jpg

Webinar Prodi Agroteknologi Strategi Cerdas Petani Menghadapi Kelangkaan Pupuk Subsidi

Program Studi Agroteknologi UNPAB menggelar webinar dengan tema, “Menjadi Petani Cerdas di Tengah Kelangkaan Pupuk Subsidi”. Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini diadakan melalui platform Zoom Meeting dan juga secara langsung di Gelanggang Mahabento, 29 Mei 2024. Webinar ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan strategi bagi para petani dalam menghadapi tantangan kelangkaan pupuk subsidi yang semakin meresahkan.

Webinar ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidangnya. Pertama, Ahmad Syawaluddin, Founder Lumbung Bumi Nusantara, yang memaparkan pentingnya inovasi dan teknologi dalam pertanian modern. Beliau menekankan bahwa petani harus adaptif terhadap teknologi pertanian terkini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Dr. C. Maulida Lubis, SP., MP dari UPTD Pelatihan dan Mekanisasi Pertanian, juga hadir memberikan materi. Dalam pemaparannya, Dr. Maulida menjelaskan berbagai teknik mekanisasi yang bisa digunakan oleh petani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi. Ia juga menggarisbawahi pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi petani untuk memanfaatkan alat-alat mekanisasi secara optimal.

Narasumber terakhir, Dr. Najla Lubis, ST., M.Si, seorang dosen dari UNPAB, mengupas mengenai inovasi dalam penggunaan pupuk organik dan solusi alternatif lainnya. Dr. Najla menyoroti bahwa selain mengandalkan pupuk kimia, petani juga harus mulai beralih ke pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurutnya, penggunaan pupuk organik tidak hanya membantu mengatasi kelangkaan pupuk subsidi tetapi juga memperbaiki kualitas tanah dalam jangka panjang.

Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, baik yang hadir langsung di Gelanggang Mahabento maupun yang bergabung melalui Zoom Meeting. Diskusi interaktif yang diadakan setelah pemaparan materi juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berkonsultasi langsung dengan para narasumber.

Dengan adanya webinar ini, diharapkan para petani dan pelaku industri pertanian dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam menghadapi kelangkaan pupuk subsidi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Program Studi Agroteknologi untuk mendukung petani Indonesia menjadi lebih cerdas dan mandiri di era modern ini.

webinar-prodi-agroteknologi-strategi-cerdas-petani-menghadapi-kelangkaan-pupuk-subsidi-1717063171_80.jpg

Webinar Prodi Agroteknologi Strategi Cerdas Petani Menghadapi Kelangkaan Pupuk Subsidi

Program Studi Agroteknologi UNPAB menggelar webinar dengan tema, “Menjadi Petani Cerdas di Tengah Kelangkaan Pupuk Subsidi”. Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini diadakan melalui platform Zoom Meeting dan juga secara langsung di Gelanggang Mahabento, 29 Mei 2024. Webinar ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan strategi bagi para petani dalam menghadapi tantangan kelangkaan pupuk subsidi yang semakin meresahkan.

Webinar ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidangnya. Pertama, Ahmad Syawaluddin, Founder Lumbung Bumi Nusantara, yang memaparkan pentingnya inovasi dan teknologi dalam pertanian modern. Beliau menekankan bahwa petani harus adaptif terhadap teknologi pertanian terkini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Dr. C. Maulida Lubis, SP., MP dari UPTD Pelatihan dan Mekanisasi Pertanian, juga hadir memberikan materi. Dalam pemaparannya, Dr. Maulida menjelaskan berbagai teknik mekanisasi yang bisa digunakan oleh petani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi. Ia juga menggarisbawahi pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi petani untuk memanfaatkan alat-alat mekanisasi secara optimal.

Narasumber terakhir, Dr. Najla Lubis, ST., M.Si, seorang dosen dari UNPAB, mengupas mengenai inovasi dalam penggunaan pupuk organik dan solusi alternatif lainnya. Dr. Najla menyoroti bahwa selain mengandalkan pupuk kimia, petani juga harus mulai beralih ke pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurutnya, penggunaan pupuk organik tidak hanya membantu mengatasi kelangkaan pupuk subsidi tetapi juga memperbaiki kualitas tanah dalam jangka panjang.

Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, baik yang hadir langsung di Gelanggang Mahabento maupun yang bergabung melalui Zoom Meeting. Diskusi interaktif yang diadakan setelah pemaparan materi juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berkonsultasi langsung dengan para narasumber.

Dengan adanya webinar ini, diharapkan para petani dan pelaku industri pertanian dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam menghadapi kelangkaan pupuk subsidi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Program Studi Agroteknologi untuk mendukung petani Indonesia menjadi lebih cerdas dan mandiri di era modern ini.

webinar-prodi-agroteknologi-strategi-cerdas-petani-menghadapi-kelangkaan-pupuk-subsidi-1717063171_80.jpg

Webinar Prodi Agroteknologi Strategi Cerdas Petani Menghadapi Kelangkaan Pupuk Subsidi

Program Studi Agroteknologi UNPAB menggelar webinar dengan tema, “Menjadi Petani Cerdas di Tengah Kelangkaan Pupuk Subsidi”. Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini diadakan melalui platform Zoom Meeting dan juga secara langsung di Gelanggang Mahabento, 29 Mei 2024. Webinar ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan strategi bagi para petani dalam menghadapi tantangan kelangkaan pupuk subsidi yang semakin meresahkan.

Webinar ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidangnya. Pertama, Ahmad Syawaluddin, Founder Lumbung Bumi Nusantara, yang memaparkan pentingnya inovasi dan teknologi dalam pertanian modern. Beliau menekankan bahwa petani harus adaptif terhadap teknologi pertanian terkini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Dr. C. Maulida Lubis, SP., MP dari UPTD Pelatihan dan Mekanisasi Pertanian, juga hadir memberikan materi. Dalam pemaparannya, Dr. Maulida menjelaskan berbagai teknik mekanisasi yang bisa digunakan oleh petani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi. Ia juga menggarisbawahi pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi petani untuk memanfaatkan alat-alat mekanisasi secara optimal.

Narasumber terakhir, Dr. Najla Lubis, ST., M.Si, seorang dosen dari UNPAB, mengupas mengenai inovasi dalam penggunaan pupuk organik dan solusi alternatif lainnya. Dr. Najla menyoroti bahwa selain mengandalkan pupuk kimia, petani juga harus mulai beralih ke pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurutnya, penggunaan pupuk organik tidak hanya membantu mengatasi kelangkaan pupuk subsidi tetapi juga memperbaiki kualitas tanah dalam jangka panjang.

Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, baik yang hadir langsung di Gelanggang Mahabento maupun yang bergabung melalui Zoom Meeting. Diskusi interaktif yang diadakan setelah pemaparan materi juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berkonsultasi langsung dengan para narasumber.

Dengan adanya webinar ini, diharapkan para petani dan pelaku industri pertanian dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam menghadapi kelangkaan pupuk subsidi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Program Studi Agroteknologi untuk mendukung petani Indonesia menjadi lebih cerdas dan mandiri di era modern ini.

webinar-prodi-agroteknologi-strategi-cerdas-petani-menghadapi-kelangkaan-pupuk-subsidi-1717063171_80.jpg

Webinar Prodi Agroteknologi Strategi Cerdas Petani Menghadapi Kelangkaan Pupuk Subsidi

Program Studi Agroteknologi UNPAB menggelar webinar dengan tema, “Menjadi Petani Cerdas di Tengah Kelangkaan Pupuk Subsidi”. Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini diadakan melalui platform Zoom Meeting dan juga secara langsung di Gelanggang Mahabento, 29 Mei 2024. Webinar ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan strategi bagi para petani dalam menghadapi tantangan kelangkaan pupuk subsidi yang semakin meresahkan.

Webinar ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidangnya. Pertama, Ahmad Syawaluddin, Founder Lumbung Bumi Nusantara, yang memaparkan pentingnya inovasi dan teknologi dalam pertanian modern. Beliau menekankan bahwa petani harus adaptif terhadap teknologi pertanian terkini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Dr. C. Maulida Lubis, SP., MP dari UPTD Pelatihan dan Mekanisasi Pertanian, juga hadir memberikan materi. Dalam pemaparannya, Dr. Maulida menjelaskan berbagai teknik mekanisasi yang bisa digunakan oleh petani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi. Ia juga menggarisbawahi pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi petani untuk memanfaatkan alat-alat mekanisasi secara optimal.

Narasumber terakhir, Dr. Najla Lubis, ST., M.Si, seorang dosen dari UNPAB, mengupas mengenai inovasi dalam penggunaan pupuk organik dan solusi alternatif lainnya. Dr. Najla menyoroti bahwa selain mengandalkan pupuk kimia, petani juga harus mulai beralih ke pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurutnya, penggunaan pupuk organik tidak hanya membantu mengatasi kelangkaan pupuk subsidi tetapi juga memperbaiki kualitas tanah dalam jangka panjang.

Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, baik yang hadir langsung di Gelanggang Mahabento maupun yang bergabung melalui Zoom Meeting. Diskusi interaktif yang diadakan setelah pemaparan materi juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berkonsultasi langsung dengan para narasumber.

Dengan adanya webinar ini, diharapkan para petani dan pelaku industri pertanian dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam menghadapi kelangkaan pupuk subsidi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Program Studi Agroteknologi untuk mendukung petani Indonesia menjadi lebih cerdas dan mandiri di era modern ini.

Berita Lainnya