bayu-widodo-mahasiswa-prodi-manajemen-masih-muda-memiliki-usaha-lintas-negara_57.jpg

BAYU WIDODO MAHASISWA PRODI MANAJEMEN, MASIH MUDA MEMILIKI USAHA LINTAS NEGARA

Medan, 2 Oktober 2015; You will never know the true answer, before you try, ucapan awal Bayu Widodo mahasiswa semester akhir Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Pembangunan Panca Budi (FEB-UNPAB) Medan, ketika diajak bicara tentang memulai bisnis. Menjadi pengusaha tidak harus menunggu usia tua dan modal yang besar. Usia muda tidak menghalangi seseorang sukses mengembangkan bisnis. Itulah yang lakukan Bayu mahasiswa program studi Manajemen, FEB-UNPAB, pada tanggal 6/10 ini akan di wisuda.

Berangkat dari hobi olah raga, Bayu atau biasa disapa Bay mulai merintis bisnisnya. Pemuda kelahiran Medan ini melihat sebuah peluang melalui penjualan kostum bola, dan futsal yang biasa dia pakai bersama teman-temannya untuk bertanding. Dari situ Bay mengaku menemukan ide awal menjadikan ini sebagai sumber penghasilan. Ini adalah pintu masuknya merintis bisnis perlengkapan olah raga.

Bayu adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Medan adalah daerah asal dari anak muda ini. Ayah dan ibunya dibesarkan di Medan juga. Sadar bukan anak yang manja, Bayu berambisi untuk sukses di masa depan. Saya hobi olah raga, bola dan futsal. Kemudian saya berangkat dengan latar belakang keluarga yang sederhana, di mana teman-teman saya orang yang berkecukupan. Saya harus bisa berhasil dan membahagiakan kedua orang tua saya, saya harus sukses," kata Bayu saat berbincang dengan forum diskusi yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis UNPAB, Rahmat Hidayat, SE., MM.

Di awal usahanya, Bayu mengaku tidak memiliki modal besar untuk memulai usaha. Yang dia punya hanyalah niat dan keberanian. Kemudian bayu memulai menjadi fans pemain bola naturalisasi Indonesia, yaitu Serginho van Dijk atau dikenal dengan nama Sergio, bermodal sebagai fans Bayu kerap hadir setiap Sergio merumput. Sampai Sergio bermain untuk sebuah club di Thailand.

Dengan bendera club  Suphanburi – Thailand Bayu menjadi satu-satunya fans dari WNI, bahkan Bayu dipercaya tim Manajemen Suphanburi untuk memasarkan mercahandise FC Suphanburi di Indonesia.  Dengan sabar dan ulet menjajakan barang dagangannya. Dalam pandangannya, kesabaran dan keuletan merupakan kunci untuk meraih kesuksesan.
Mahasiswa Program Studi Manajemen ini menceritakan, Tempat usahanya didirikan pada tahun 2013. Bayu mengaku jika semua keperluan baju olah raga tersedia di tempatnya. Saat ini, dia sudah memiliki 100 mitra yang mendistribusikan produknya ke seluruh Indonesia dan beberapa negara lain. Omzet ya Rp 100 juta hingga Rp 150 juta per bulan dengan keuntungan 20-30 persen, ungkap Bayu.

Merintis bisnis tentu saja tidak lepas dari risiko dan kegagalan. Bayu juga merasakan hal itu di awal usahanya merintis bisnis. Karena belum mempunyai pengalaman yang cukup di dunia industri konveksi atau garment dan merchandise, dia sempat putus asa dan berpikiran untuk berhenti menggeluti usahanya.

Beruntung dia masih memiliki mimpi dan tekad yang kuat, yang akhirnya menguatkan Bayu untuk terus belajar serta melanjutkan bisnis yang sudah dirintisnya. Bahkan ditahun 2013 itu juga Bayu terdaftar sebagai Anggota UKM Center UNPAB.

Saat itu Bayu banyak mendapat bimbingan dari dosen-dosen FEB-UNPAB  tentang membuat rencana bisnis. Bahkan Bayu terinspirasi dengan acara Dialog Terbuka yang diselenggarakan UKM Center UNPAB saat itu, kala itu Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, SE., MM, yang juga merupakan Rektor UNPAB menjadi narasumber dalam dialog tersebut, yang di ingat Bayu adalah kata-kata pak Rektor, jadi pengusaha itu modal pertama adalah keberanian, baru terakhirnya modal, ujar Bayu.

Tidak puas dengan berjulan di bekas garasi mobil, akhirnya Bayu keluar dari ketakutan, dan menyewa sebuah Rumah Toko untuk mengembangkan usahanya. Di awal nama toko Bayu adalah Baybecks Football Merchandise, beralamat di jalan Merak No. 47 Medan.

Dan kini Bayu membuka tokonya di Jalan Gagak Hitam No. 165 Medan. Bahkan Bayu meminta kepada dosen-dosennya untuk menjadi pembimbing skripsinya, dan membuktikan bahwa metode yang diterapkannya dalam berbinsnis diaplikasi dalam skripsinya. Bayu mendapatkan pembimbing skripsinya yaitu dari Rahmat Hidayat, SE., MM dan Efrizal Adil, SE., MA. Kedua pembimbibg ini mendorong Bayu untuk lebih meningkatkan usaha bisnisnya.

Beruntung dia masih memiliki mimpi dan tekad yang kuat, yang akhirnya menguatkan Bayu untuk terus belajar serta melanjutkan bisnis yang sudah dirintisnya. Demikian yang dikatakan Rahmat dan Efrizal dalam Diskusi kecil tersebut.

Bagi Bayu hal biasa adalah, yang penting komitmen, fokus dan konsisten. Komitmen dengan impian anda, fokus dengan masa depan, dan konsisten dengan sikap yang kita miliki," tegasnya.

Bisnisnya pun semakin berkembang seiring dengan makin pesatnya perkembangan teknologi. Dia memanfaatkan itu sebagai strategi promosi. Bayu melakukan promosi melalui jejaring sosial dan internet.

Untuk terus mendongkrak omzet, dia selalu mengambil bagian dalam setiap event atau kegiatan olahraga. Kompetisi olahraga antar sekolah, mulai dari SD, SMP hingga perguruan tinggi dia sponsori.

Kita sponsori event-event olahraga dan itu kerja sama yang saling menguntungkan,  kata Bayu.
Di usia muda, Bayu sudah berpikir bahwa dia tidak mau menikmati kesuksesan itu sendirian. Dia membuka kesempatan bagi orang lain untuk menjadi reseller. Kesempatan dibuka untuk siapa saja yang serius dan fokus untuk menggeluti usaha.

Berita Lainnya