data-ekonomi-ri-penopang-laju-ihsg_8.jpg

Data Ekonomi RI Penopang Laju IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali ke zona hijau. Data ekonomi makro nasional menjadi amunisi penggerakan indeks saham.

Analis PT Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul mengatakan, peluang tersebut terlihat dari gerak perdagangan saham pada Senin (1/9/2014) kemarin. "Masih akan naik lagi, kemarin all time high, masih kuat juga," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Dia mengatakan, peluang menguat juga terlihat dari masih minimnya investor asing yang melakukan aksi beli bersih. Investor asing diharapkan dapat menambah jumlah modalnya ke pasar modal Indonesia.

"Masih ada peluang masuk, Jumat 29 Agustus 2014 investor asing jualan karena rebalancing MSCI  indeks di Asia akan naik. Cuma masalah  portofolio indeks," lanjut dia.

Pada perdagangan saham kali ini,  kata dia, IHSG akan bergerak pada level support 5.140. Sedangkan resistance berada di level 5.195.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, gerak indeks saham ditopang oleh data makro ekonomi RI yang terhitung bagus. Meski begitu, pihaknya menuturkan sentimen positif ini tak akan berlangsung lama.

"Biasanya orang sudah ekpektasi sebuah data, jadi price-in didalamnya. Pas keluar hanya adjust 1 sampai 2 hari," terang Hans.

Dia menambahkan pada perdagangan saham kali ini IHSG akan cenderung mengalami koreksi terbatas. Pasalnya, sentimen positif dari data ekonomi sudah mulai tergerus.

"Terkoreksi sehat karena Senin naik lumayan banyak. Data inflasi sesuai harapan, trade balance bagus, tetapi data manufaktur kurang baik," ujarnya.

Hans memprediksi pada perdagangan kali ini IHSG bergerak di level support 5.144-5.087 dan resistance 5.192-5.223.

Jemmy merekomendasikan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT  Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) untuk jadi pertimbangan pelaku pasar.

Sementara pada perdagangan kali ini Hans memilih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). (Amd/Ahm)

 

(Sumber:http://bisnis.liputan6.com)

Berita Lainnya